Sunday, April 23, 2017

TAFSIR SURAT AN-NAHL AYAT 56-60

KEBURUKAN-KEBURUKAN ORANG MUSYRIK


{وَيَجْعَلُونَ لِمَا لَا يَعْلَمُونَ نَصِيبًا مِمَّا رَزَقْنَاهُمْ تَاللَّهِ لَتُسْأَلُنَّ عَمَّا كُنْتُمْ تَفْتَرُونَ (56) وَيَجْعَلُونَ لِلَّهِ الْبَنَاتِ سُبْحَانَهُ وَلَهُمْ مَا يَشْتَهُونَ (57) وَإِذَا بُشِّرَ أَحَدُهُمْ بِالأنْثَى ظَلَّ وَجْهُهُ مُسْوَدًّا وَهُوَ كَظِيمٌ (58) يَتَوَارَى مِنَ الْقَوْمِ مِنْ سُوءِ مَا بُشِّرَ بِهِ أَيُمْسِكُهُ عَلَى هُونٍ أَمْ يَدُسُّهُ فِي التُّرَابِ أَلا سَاءَ مَا يَحْكُمُونَ (59) لِلَّذِينَ لَا يُؤْمِنُونَ بِالآخِرَةِ مَثَلُ السَّوْءِ وَلِلَّهِ الْمَثَلُ الأعْلَى وَهُوَ الْعَزِيزُ الْحَكِيمُ (60) }

Dan mereka sediakan untuk berhala-berhala yang mereka tiada mengetahui (kekuasaannya), satu bagian dari rezeki yang telah Kami berikan kepada mereka

Demi Allah sesungguhnya kalian akan ditanyai tentang apa yang telah kalian ada-adakan._Dan mereka menetapkan bagi Allah anak-anak perempuan.

Mahasuci Allah, sedangkan untuk mereka sendiri (mereka tetapkan) apa yang mereka sukai (yaitu anak-anak laki-laki).

Dan apabila seseorang dari mereka diberi kabar dengan (kelahiran) anak perempuan, hitamlah (merah padamlah) mukanya, dan dia sangat marah, ia menyembunyikan dirinya dari orang banyak, disebabkan buruknya berita yang disampaikan kepadanya.

Apakah dia akan memelihara­nya dengan menanggung kehinaan ataukah akan menguburkan­nya ke dalam tanah (hidup-hidup) ?Ketahuilah, alangkah buruknya apa yang mereka tetapkan itu. Orang-orang yang tidak beriman kepada kehidupan akhirat mempunyai sifat yang buruk, dan Allah mempunyai sifat yang Mahatinggi; dan Dialah Yang Mahaperkasa lagi Mahabijaksana.📖 Q.S. An-Nahl: 56-60



 TAFSIR AYAT

 Imam Ibnu Katsir rahimahullah berkata di dalam tafsirnya, yang artinya:
→ Allah Ta'ala menceritakan keburukan-keburukan orang-orang musyrik yang menyembah berhala-berhala dan patung-patung serta tandingan-tandingan yang mereka ada-adakan di samping Allah tanpa pengetahuan. 
→ Mereka sediakan untuk berhala-berhala itu satu bagian dari apa yang direzekikan oleh Allah untuk mereka.
→ Kemudian Allah Ta'ala. menyebutkan perihal sikap mereka, bahwa mereka menjadikan para malaikat—hamba-hamba Allah— sebagai makhluk jenis perempuan, lalu mereka menganggapnya sebagai anak-anak perempuan Allah, yang mereka sembah juga selain-Nya. 
→ Mereka melakukan kekeli­ruan yang sangat besar dalam tiga penilaian tersebut. → Mereka menisbatkan kepada Allah Ta'ala. bahwa *Allah mempunyai anak, padahal Allah tidak beranak.
→ Kemudian mereka memberikan kepada-Nya bagian anak yang paling rendah, yaitu *anak-anak perempuan, padahal mereka tidak senang hal tersebut buat diri mereka sendiri,
 seperti yang disebutkan di dalam firman-Nya:

أَلَكُمُ الذَّكَرُ وَلَهُ الأنْثَى تِلْكَ إِذًا قِسْمَةٌ ضِيزَى

"Apakah (patut) untuk kalian (anak) laki-laki dan untuk Allah (anak) perempuan? Yang demikian itu tentulah suatu pembagian yang tidakadil."

📖 (An-Najm: 21-22)
 Dan firman Allah Ta'ala di dalam surat ini, yaitu:
{ وَيَجْعَلُونَ لِلَّهِ الْبَنَاتِ سُبْحَانَهُ }_Dan mereka menetapkan bagi Allah anak-anak perempuan. Mahasuci Allah.

📖 (An-Nahl: 57).
Yakni Mahasuci Allah dari perkataan dan apa yang mereka buat-buat itu.


{ وَإِذَا بُشِّرَ أَحَدُهُمْ بِالأنْثَى ظَلَّ وَجْهُهُ مُسْوَدًّا }

Dan apabila seseorang dari mereka diberi kabar dengan (kelahiran) anak perempuan, hitamlah (merah padamlah) mukanya.

📖 (An-Nahl: 58)
Yakni tampak murung karena sedih dengan karunia anak yang diterimanya.
{ وَهُوَ كَظِيمٌ }
dan dia sangat marah.

📖 (An-Nahl: 58) 
Yaitu diam karena sangat sedih.

{ يَتَوَارَى مِنَ الْقَوْمِ }
Ia menyembunyikan dirinya dari orang banyak.

📖 (An-Nahl: 59) 
Maksudnya, tidak suka bila dirinya dilihat oleh orang-orang.

{ مِنْ سُوءِ مَا بُشِّرَ بِهِ أَيُمْسِكُهُ عَلَى هُونٍ أَمْ يَدُسُّهُ فِي التُّرَابِ }

disebabkan buruknya berita yang disampaikan kepadanya. Apakah dia akan memeliharanya dengan menanggung kehinaan ataukah akan menguburkannya ke dalam tanah (hidup-hidup) ?

📖 (An-Nahl: 59)
Yakni jika dia membiarkan anak perempuannya hidup,
→ berarti dia membiarkannya hidup terhina; → dia tidak memberikan hak waris kepada­nya, → tidak pula memperhatikannya, → dia lebih mengutamakan anak laki-laki daripada anak perempuan.

{ أَمْ يَدُسُّهُ فِي التُّرَابِ }

ataukah akan menguburkannya ke dalam tanah (hidup-hidup).

📖 (An-Nahl: 59)
 Yaitu mengebumikannya hidup-hidup, seperti yang biasa mereka lakukan di masa Jahiliah. Maka apakah yang tidak mereka sukai itu dan mereka menolaknya buat diri mereka, lalu mereka menjadikannya buat Allah?

{ أَلا سَاءَ مَا يَحْكُمُونَ }

Ketahuilah, alangkah buruknya apa yang mereka tetapkan itu.

📖 (An-Nahl: 59).
Alangkah buruknya apa yang mereka katakan itu, alangkah buruknya apa yang mereka bagikan itu, dan alangkah buruknya apa yang mereka nisbatkan kepada-Nya. (Tafsit Ibnu Katsir)


 FAEDAH-FAEDAH AYAT



a.  Di antara kelakuan buruk orang musyrik adalah mereka memberikan bagian rizki untuk sesembahan-sesembahan mereka, yaitu *semacam sesaji atau sembelihan untuk patung-patung mereka.
b.  Perkataan keji orang-orang musyrik adalah *mengatakan Allah Ta'ala memiliki anak-anak perempuan, yaitu para malaikat.*
Subhanallah. *Padahal Allah Ta’ala Maha Suci dari memiliki anak.* Sama halnya orang yang mengatakan bahwa Nabi Isa Alaihissalam atau Yesus anak Tuhan, ini adalah perkataan kufur seperti perkataan orang musyrik. 
c. Termasuk kekejian orang-orang musyrik adalah *mereka marah dan tidak ridha tatkala diberikan anak perempuan, karena menurut mereka, anak wanita adalah sumber kehinaan,* sehingga ada dua opsi jika terlahir dari istri mereka bayi wanita,

  • Yang pertama, anak perempuan itu *dikubur hidup-hidup,* agar tidak mencoreng rasa malu di masyarakat.
  • kedua, membiarkan anak perempuannya tetap hidup, *namun dia akan menanggung rasa malu yang sangat.


Ayat ini menunjukkan, orang-orang *musyrik jahiliyyah sangat merendahkan status wanita,* para wanita pada jaman itu bak hewan yang tidak punya kehormatan, mereka dijadikan pemuas nafsu, bahkan wanita itu bisa diwariskan. 

Setelah datangnya Islam, wanita dimuliakan kedudukannya, karena wanita itu juga manusia yang mukallaf, *yang berhak mendapatkan kehormatan dan kebahagiaan.

Perwujudan rasa syukur atas para wanita, setelah datangnya Islam menjadi dimuliakan harkat dan martabat kaum wanita.


 Kewajiban bersyukur dengan semua pemberian Allah Ta'ala, khususnya *amanah berupa anak wanita,* karena jenis kelamin apapun, baik laki-laki ataupun perempuan, *jika dididik dengan pendidikan Islami kemudian menjadi anak yang shalih,* maka akan menjadi ladang pahala dan investasi akherat bagi orang tuanya.
Wallaahu a’lam


Ustadz Agus Santoso, M.P.I

No comments:

Post a Comment